animasi-bergerak-selamat-datang-0112

Minggu, 03 April 2016

Who Are You


Malam mulai menampakkan kebengisannya. Aku memaksakan diri untuk tetap berdiri meski kakiku sudah tak kuat lagi, napasku mulai tak beraturan dan jantungku pun mulai berdetak cepat. “Mau apa kau!!!” Ucapku, dengan tersengal. “Tenanglah nona, kita cuma ingin berteman saja!!” Balas para preman itu padaku seraya menyentuh tubuhku.
“Ya! jangan macam-macam kau!!” ucapku dengan tertunduk, dadaku benar-benar sesak sekarang, inilah aku Yu-rae, entah kenapa setiap kali melihat kekerasan selalu terasa sesak.
“Tolonggg!!!”
“Heh nona, bisakah kau diam, percuma saja kau berteriak, tak akan ada yang mendengarmu kecuali kami, hahaha!!”
“Apa maumu, ku mohon jangan ganggu aku!!”
Preman itu semakin lancang terhadapku, bodohnya aku tidak bisa berbuat apa-apa selain menepisnya, namun kekuatan mereka jauh melebihi aku, dan sekarang dadaku benar-benar sesak. Saatku mulai memejamkan mata, menahan sakit yang ada, dan pasrah atas semuanya tiba-tiba seseorang datang, ia menepis semua preman itu, perkelahian pun tak bisa dihindari, melihat semua itu membuatku semakin tak bisa bernapas.
“Tutup matamu!!” Pekik seseorang itu dengan melepaskan jaketnya dan menutupkannya padaku agar tak melihat tragedi itu. “Siapa kau?”
“Kau tak perlu tahu siapa aku, karena kau sebenarnya sudah tahu, hanya saja kau belum mengenalku!!”
BUK.. BUK!! Perkelahian pun berlangsung dengan sengit hingga akhirnya para preman itu tumbang satu per satu.
“Failer!! kau Failer kan?” Ucap salah satu preman itu seraya menahan sakit bekas pukulan yang tepat mengenai perutnya.
“Ye, aku Failer!!”
“Kau.. ka.. kaburrrr!!!”

“Kau baik-baik saja?” Tanya seseorang itu padaku seraya merengkuh bahuku dan mulai membuka jaketnya, pandanganku hampir saja gelap saat itu.
“Atur napasmu, jangan khawatir, semua akan baik-baik saja, oke?” Ucapnya sekali lagi dengan memelukku, aku menurutinya, kata-kata itu sungguh tak asing bagiku, dan pelukan ini, detak jantung ini sungguh benar-benar seperti… tapi tak mungkin, ia sudah mati, dan semua itu kesalahanku. Rasa sakit yang ada di dadaku mulai mereda tanpa aku harus meminum obat, aku mulai bisa berpikir sekarang. Satu-satunya orang yang bisa melakukan ini hanyalah Jong-suk.
“Gumawo, mianhae siapa kamu?”
“Failer!! kau mengenalku, aku cukup terkenal dalam kategori pesuruh bayaran!!”
“Ya!! Aku tak bertanya itu!!”
“Aishh.. iya.. lalu kau mau bertanya apa.. huh?”
“Siapa kau sebenarnya, kenapa kau bisa…”
“Sst.. sulit bernapas ketika melihat suatu kekerasan, dan biasanya minum 2 pil obat untuk meredakannya!!” Imbuhnya dengan menutup mulutku dengan telunjuknya.
“Kau.. kenapa kau bisa tahu?”
“Karena aku mengenalmu!!”
“Mengenalku?”
“Ye!! dulu juga pernah ada seseorang yang berkata seperti ini, atur napasmu, jangan khawatir, semua akan baik-baik saja oke, dan memelukmu!!”
Dia terus berceloteh yang sama persis apa yang dilakukan Jong-suk, kekasihku dulu, aku terdiam.
“Aigoo, ternyata dari dulu kau benar-benar tak berubah sedikit pun, Yu-rae!!”
Aku terbelalak, orang asing ini tahu siapa aku.
“Apa kau benar-benar tak mengenalku, huh? aku Jong-suk!!”
“Gak mungkin, dia sudah mati tertembak karena melindungiku!!”
“Yu-rae ini benar-benar aku, mianhe!!”
“Jahat, jahat, kenapa kau tak bilang jika kau masih hidup huh?”
“Mianhe!!” Aku memeluknya erat, tak akan pernah ku lepas lagi pelukan ini seperti kesalahanku 2 tahun lalu.
“Kenapa kau bisa selamat?”
“Ya. Sebenarnya kamu mau aku mati atau hidup?”
“Mianhe, haha piss, ceritakan padaku!!”
“Hmm.. okelah, saat tertembak aku benar-benar nyaris mati saat itu, namun ada beberapa bantuan yang menolongku!!”
“Terus.. kenapa kau tak menemuiku selama 2 tahun ini, kau berselingkuh ya?”
“Ya, mana mungkin aku begitu, selama 2 tahun aku menyusun strategi untuk menghancurkan para penawan itu, alhasil aku berhasil dan semua tawanan seperti kita dulu sudah terbebaskan, dan lambat laun namaku dikenal namun sebagai Failer, tak jarang juga orang menyuruhku namun bukan untuk kejahatan yang pasti, dan dari situ aku juga mulai dikenal sebagai pesuruh bayaran, karena kehandalanku, namun semua itu juga karena seseorang!!”
“Siapa?”
“Ahjumma, dia yang mengawasiku dari belakang, dan sekarang aku kembali karena kamu.. haha!!” Dia menghentikan langkahnya dan menatapku. Tatapan yang selama 2 tahun ku rindu.
“Gumawo!!” Ucapku padanya. Jong-suk mulai mendekatkan wajahnya kepadaku dan dengan lembut mengecup bibirku, ku pejamkan mataku dan mulai merasakan kehangatan cintanya yang mulai teralir ke hatiku.
Tamat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar