animasi-bergerak-selamat-datang-0112

Minggu, 03 April 2016

Appa

Siapa yang tahu akan semua nasib seseorang. Mungkin lusa.. esok.. atau nanti. Akan tiada?

“Seokmin, kemarilah Nak!”
Seorang ahjussi yang diketahui bernama Tuan Cho sedang menunggu putra semata wayangnya itu di balkon depan rumahnya yang dipenuhi bintang malam.
“Kenapa Yah?” Seokmin duduk manis seraya membawa gitar tua pemberian ayahnya itu, dan diketahui Tuan Cho-lah ayah dari Seokmin.
Maklum.. Tuan Cho sudah berkepala 5 jadi sulit baginya untuk bekerja paruh waktu. Tuan Cho bekerja di sebuah toko industri kain tenun di kota Jeju. Jadi pekerjaannya tak terlalu berat baginya. Dia hanya menunggu pelanggan membeli satu per satu kain tenun di pabrik itu dan menerima upah tak seberapa, tetapi.. Tuan Cho menerima dengan senang hati lembaran lembaran won yang tak seberapa nilainya. Tapi, seokmin sangat beruntung. Mempunyai ayah yang perhatian kepadanya dan tulus mencintainya dan membesarkannya tanpa seorang Ibu. Ya. Ibu Seokmin meninggal dunia di saat umur Seokmin masih belia, saat itu ibunya sedang pulang dari pasar membeli tas impian Seokmin saat itu.. dan tak disangka, Ibu Seokmin mengalami kecelakaan yang membuat ibunya meninggal dunia. Seokmin merasakan sedih yang mendalam. Di saat itu Seokmin bangun menjadi remaja yang dewasa, tegar, dan sabar menghadapi semua.
“Ayah.. terima kasih,” Lamunan terpecahkan oleh suara Seokmin saat itu. Tuan Cho memandang dalam pupil mata Seokmin, sampai sampai Tuan Cho melihat dirinya di mata Seokmin.
Begitu juga dengan Seokmin, ia memandang lekat wajah Tuan Cho yang dipenuhi beberapa lipatan kulit di seluruh wajah Tuan Cho.
“Terima kasih. Kau selalu ada di sampingku.. dan merawatku sepenuh hati. Diriku bangga padamu Ayah,”
“Kau tidak kalah kuatnya dengan superhero yang di tv itu..”
“…Terima kasih Tuan Cho.”
Terlihat sebuah air yang siap meluncur di pipi Seokmin saat itu.. meluncur dengan lembut dan hati-hati. Lain hal dengan Tuan Cho, matanya berbinar, menangkap kata-kata Seokmin barusan. Tangannya bergetar, perlahan tangannya bergerak ke tubuh Seokmin. Menangkap kedua bahunya dan ditarik perlahan jatuh di pelukannya. “Jeongmal saranghae Seokmin..” Kedua lelaki itu menangis bahagia bersama ditemani oleh sejuta titik cahaya di langit menemani indahnya malam.
The End

Tidak ada komentar:

Posting Komentar